Bagaimana kabarmu di Surga? Sudah 5 tahun berlalu. Gimana di sana, sudah ketemu Sekar? Dia juga sudah pulang ke rumah Bapa. Kalian kan sama-sama Katolik, harusnya kaplingnya deketan dong, kan satu kompleks!
Suhu udah ultah ke-5 di Surga. Makku baru ultah ke-3. Ultah kalian sama lho, 14 Juli. Aku dah pernah bilang ketoke.
Kamis, 25 Juni 2020, zaman Covid. Waktu mendengar kabar kepergianmu, komunitas Baltyra semua menangis meski kita semua tidak ada hubungan darah dengan Suhu. Kita semua terhubung idealitas, rasa keadilan, toleransi, tolong-menolong, dan semua pengamalan Pancasila sejati.
Sebagai pakar budaya Tionghoa, kemunculanmu di TV saat Imlek dirindukan Baltyran. Buto gede satunya (Jonathan) juga kesepian... Pak Iwan juga masih sering mengenangmu... Semua ibu-ibu sepuh juga masih sering kangen sama Suhu.
Eh iya Suhu, aku lupa protes. Josh itu singkatan Joshua, bukan Joseph, nama baptismu.
(Pasti Suhu bilang: ah gpp).
Aku mengenalmu pertama dari tulisan-tulisanmu di Kolom Kita (KoKi) asuhan Zeverina. Aku ingat, tahun 2007 aku pernah menghabiskan jatah telepon pas menginap di hotel bintang lima Jakarta hanya untuk menelepon Suhu karena jadwal kita tidak memungkinkan untuk kopdar waktu itu.
Suhu baik hati sekali, hari Sabtu menyempatkan diri jadi fotografer waktu aku talk show Schoolaholic Princess di Gramedia WTC Matahari Serpong.
Saat aku ke Tangerang, Suhu beberapa kali menyetiriku dan pernah mentraktir bakso pas Suhu buka warung bakso. Aku juga Suhu kenalin ke istrimu, Suzanne, dan anak-anak yang waktu itu masih kecil.
Kita dulu sering chat MSN? Dan Suhu selalu memarahi aku kalau belum tidur jam 11pm SGT, masih kerja. Tidak baik untuk kesehatan...
Suhu, kisah hidupmu itu menarik, dari cinta pertamamu di Semarang, sampai mendapatkan istri orang Tiongkok asli di negeri Belanda, lanjut betapa Suhu iseng bergaya preman melamar di Kedubes Amrik dan diterima, meski akhirnya karier mentok.
Terus Suhu bilang ke aku, iseng apply jadi KPK, tapi umur masih belum 40. Ternyata betulan ditolak. Aku mbatin waktu itu: Syukurlah :P
Lalu Suhu bilang lanjut kerja marketing mewakili developer besar, sering pameran di China karena cas cis cus. This, still made sense to me. Cocok buat Suhu.
Tiba-tiba Suhu bilang beneran mau jadi politisi, aku sudah was-was. Apa bisa dirimu yang idealis ini bertahan dalam permainan kotor politik?
Karena kita selalu bisa "membaca manusia", Suhu memanggilku "Suhu Cilik" sementara dirimu kupanggil "Suhu Gede" Josh Chen. Aku tidak sendirian dalam pikiran negatif tentang dunia politik, Suhu. Banyak anggota Baltyra yang sepakat. Kematianmu sungguhlah terlalu cepat.
Ada yang menyesal mengapa tidak membantumu lewat jalur Kejawen, lha wong kamu sudah cerita sedikit ke beliau dalam bahasa Jawa Kromo Inggil. (Suhu Gede emang JOSh, poliglot tenan. Kromo Inggil, Huawen, English, Indonesia semua lancar baca-tulis-ngomong). Somehow, I believe her.
Anyway, waktumu bertugas di Bumi sudah selesai ya Suhu? Mungkin ya seharusnya Suhu tetap di dunia swasta, tidak usah nyemplung di politik... (itu nek aku yang jadi Tuhan, bikin novel bergaya Pilih Sendiri Petualanganmu untuk Suhu, terus takpilihke tetap di dunia swasta aja).
Ah, maafkan Suhu Cilik ya. Damai di rumah Bapa. Sampai ketemu kalau saatku tiba. Mungkin kita beda kompleks karena aku kan Kristen haha.